Praktik Kawin Tangkap (Piti Rambang): Konflik Hukum Adat dengan Hukum Perkawinan Nasional dan Hukum Islam
The Practice of Captive Marriage (Piti Rambang): Conflict between Customary Law, National Marriage Law, and Islamic Law
DOI:
https://doi.org/10.46870/jhki.v6i1.1469Keywords:
Kawin Tangkap, Marriage, Islamic Law, Customary LawAbstract
The practice of kawin tangkap is a traditional custom in Sumba in which a man or his family unilaterally abducts a woman to be married without her prior consent. This practice has sparked controversy due to its perceived violation of women's rights, while on the other hand, it is regarded by some as a part of customary law. This study aims to analyze the legal standing of the kawin tangkap practice from the perspective of Law No. 1 of 1974 on Marriage and Islamic law. The research employs a normative legal method with a statutory approach, analytical approach, and Islamic legal approach. The findings indicate that the practice of kawin tangkap is in conflict with Article 6 paragraph (1) of the Marriage Law, which explicitly requires the consent of both prospective spouses as a condition for a valid marriage. Consequently, a marriage conducted through kawin tangkap may be annulled pursuant to Article 22 of the Marriage Law. Furthermore, kawin tangkap contradicts Islamic law as it involves ikrah (coercion) in marriage, which is prohibited by Islamic principles and Article 16 paragraph (1) of the Compilation of Islamic Law. Although kawin tangkap is rooted in customary law, its enforcement cannot be legitimized as it violates Article 18B paragraph (2) of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia (which requires customary law to align with the principles of the Republic) and the theory of receptie a contrario (which mandates that customary law must conform to Islamic law).
References
Ahmad, Ahmad, Muhammad Fachrurrazy, Mia Amalia, Engrina Fauzi, Selamat Lumban Gaol, Dirah Nurmila Siliwadi, and Takdir Takdir. Buku Ajar Metode Penelitian & Penulisan Hukum. PT. Sonpedia Publishing Indonesia, 2024.
Ali, Usman, Supriadi Supriadi, Andi Jusran Kasim, and Hasan Basri. 2023. “Peran Imam Desa Dalam Menyelesaikan Kawin Silariang: (study kasus kawin silariang di kecamatan cina kabupaten bone)”. Qisthosia : Jurnal Syariah Dan Hukum 4 (1):49-68. https://doi.org/10.46870/jhki.v4i1.644.
Annisa, Bunga. “Diskriminasi Perempuan Dalam Hak Ijbar Menurut Uu No. 12 Tahun 2022 Dan Pemikiran Husein Muhammad.” Journal of Science and Social Research 7, no. 4 (2024): 1814–25.
Ardiansyah, Ardiansyah, and Nurjannah Nurjannah. 2022. “Upaya Hakim Mediator Dalam Mengoptimalkan Mediasi Sebagai Penyelesaian Perkara Perceraian Di Pengadilan Agama Majene”. Qisthosia : Jurnal Syariah Dan Hukum 3 (2):103-15. https://doi.org/10.46870/jhki.v3i2.385.
Asnawi, Habib Sulthon, S H Shi, M Anwar Nawawi, and M Ag Shi. Dinamika Hukum Perkawinan Di Indonesia: Tinjauan Hukum Keluarga Islam Terhadap Legalitas Perkawinan Kepercayaan Penghayat. Bildung, 2022.
Bire, Chatryen M Dju, and Melinda Ratu Radja. “Perlindungan Hak Perempuan Berdasarkan Convention On Elimination Of All Forms Of Discrimination Againts Women (Cedaw) Dalam Tradisi Kawin Tangkap Di Sumba.” Jurnal Hukum Samudra Keadilan 18, no. 1 (2023): 131–41.
Bria, Yugfengki. “Polisi Ungkap Kronologi Aksi Kawin Tangkap Viral Di Sumba Barat Daya.” DetikBali, 2023.
Damanik, Citra Adelia, Dea Nabila Zuhana Damanik, Intan Andira, Umairoh Adawiyah Siregar, and Shobariah Shobariah. “Analisis Terhadap Perjodohan Berdasarkan Prinsip Sukarela Dalam Pernikahan Menurut Hukum Positif Di Indonesia.” Jurnal Kajian Hukum Dan Kebijakan Publik| E-ISSN: 3031-8882 2, no. 1 (2024): 728–34.
Dewi, Dian Kemala. “Tradisi Kawin Tangkap Sumba Dan Prespektif Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.” Law Jurnal 2, no. 2 (2022): 107–15.
Femilia, Naomi, Salsabila Putri Zahra Nasution, Merlin Theodor Handayani Samosir, Adisty Padmavati Nazwa Moha, Dandi Herdiawan Syahputra, and Jeane Neltje Selly. “Analisis Pengaruh Tradisi Kawin Tangkap Di Sumba Terhadap Hak Asasi Perempuan.” UNES Law Review 6, no. 1 (2023): 2547–54.
Harlina, Yuni. “Tinjauan Usia Perkawinan Menurut Hukum Islam (Studi UU No. 16 Tahun 2019 Perubahan Atas UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan).” Hukum Islam 20, no. 2 (2020): 219–38.
Imelda, Chitra, Jurgen R Litualy, Fernando Tantaru, Yeheskel Wessy, Hera Susanti, Ferawati Royani, Anna Andriany Siagian, Ummu Aemanah, and Agustinus Nindatu. Pengaruh Kebudayaan Dalam Pembentukan Sistem Hukum Di Indonesia. CV. Gita Lentera, 2024.
Indah, Rambu Hada. “Perjodohan Adat: Dampak Dan Implikasi Hukum UU No. 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan Di Indonesia.” AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam 4, no. 2 (2022): 105–12.
Indrama, Dedi. “Tradisi Kawin Tangkap Di Tinjau Dari Perspektif Hukum Islam.” Jurnal Ar-Risalah 1, no. 1 (2023): 1–8.
Ja’far, H A Kumedi. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia. Arjasa Pratama, 2021.
Juliardi, Budi, Yoan Barbara Runtunuwu, Mohammad Hendy Musthofa, Andi Darmawansya TL, Arini Asriyani, Raju Moh Hazmi, Muh Akbar Fhad Syahril, Tri Eka Saputra, Zuhdi Arman, and Muhammad A Rauf. Metode Penelitian Hukum. CV. Gita Lentera, 2023.
Junaidi, Junaidi, Muhammad Ardhi Razaq Abqa, Muhamad Abas, Didik Suhariyanto, Agus Bambang Nugraha, Firman Yudhanegara, Moh Mujibur Rohman, Hani Sholihah, Moh Rafi’ie, and Irsyad Dhahri. HUKUM & HAK ASASI MANUSIA: Sebuah Konsep Dan Teori Fitrah Kemanusiaan Dalam Bingkai Konstitusi Bernegara. PT. Sonpedia Publishing Indonesia, 2023.
Kelen, Konradus Doni. “Kawin Tangkap Di Sumba Dan Ketidakadilan Gender.” Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya 8, no. 2 (2022): 624–32.
Khoiri, Miftakhul. “Wali Mujbir Dalam Perspektif Pemikiran Kh. Husein Muhammad.” TAHKIM 20, no. 1 (2024): 47–62.
Kmw, Moch Aufal Hadliq, and Ridwan Yunus. “Relevansi Hak Ijbar Wali Nikah (Study Pemikiran Wahbah Az-Zuhaili Dalam Fiqih Islam Wa Adillatuhu) Dan Kompilasi Hukum Islam (KHI).” Mabahits: Jurnal Hukum Keluarga Islam 3, no. 2 (2022): 109–23.
Kristiawanto, S H I. Memahami Penelitian Hukum Normatif. Prenada Media, 2022.
Mesa, Grendhard Djaga, and Mardian Putra Frans. “Konflik Antara Hukum Adat Dan Hukum Nasional: Kasus Kawin Tangkap Di Sumba.” Unes Law Review 6, no. 3 (2024): 8307–14.
Nabil, Muhammad. “Epistimologi Kekerasan Seksual Dalam Hak Ijbâr Wali Menurut Analisis Gender.” Iklila: Jurnal Studi Islam Dan Sosial 6, no. 1 (2023): 66–81.
Nurul Qamar, S H. Hak Asasi Manusia Dalam Negara Hukum Demokrasi: Human Rights In Democratiche Rechtsstaat. Sinar Grafika, 2022.
Perempuan, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap. “Laporan Pemantauan Kawin Tangkap Di Sumba Praktik Pemaksaan Perkawinan Berbasis Gender Terhadap Perempuan: Akar Masalah, Bentuk Dan Konsekuensinya,” 2024.
Rahmah, Siti. “INTERAKSI HUKUM ADAT DENGAN HUKUM ISLAM.” Multidisipliner Knowledge 2, no. 2 (2024): 52–60.
Sempo, Veren. “Hak Masyarakat Hukum Adat Di Tengah Modernisasi Di Tinjau Dari Pasal 18b Ayat (2) Undang Undang Dasar 1945.” Lex Privatum 13, no. 5 (2024).
Setyowati, Retno Kus. “Pengakuan Negara Terhadap Masyarakat Hukum Adat.” Binamulia Hukum 12, no. 1 (2023): 131–42.
Suleman, Zulfitri Zulkarnain, Kurniati Kurniati, and Ajub Ishak. “Pendekatan Sosiologi Dan Sejarah Dalam Kajian Hukum Islam (Studi Kasus: Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan).” Jurnal Al Himayah 5, no. 2 (2021): 80–97.
Thomas, Benedictus Julian. “Kedudukan Hukum Perkawinan Adat Dalam Sistem Hukum Perkawinan Nasional.” Jurnal Kewarganegaraan 7, no. 2 (2023): 2223–29.
Toriq, Aulidina Ratulia. “Analisis Yuridis Tradisi Pemaksaan Perkawinan Berdasarkan Perspektif Hak Asasi Manusia (Studi Kasus Kawin Tangkap Di Suku Sumba Nusa Tenggara Timur).” Gema Keadilan 10, no. 3 (2023): 138–52.
Ubaidillah, M Abi Mahrus, and Ibnu Ali Ismail. “PERSETUJUAN CALON MEMPELAI SEBAGAI SYARAT PERKAWINAN DI INDONESIA PERSPEKTIF MAQASHID AL-‘USRAH: Studi Pasal 16 Kompilasi Hukum Islam.” Minhaj: Jurnal Ilmu Syariah 3, no. 2 (2022): 208–18.
Widiastuti, Hartanti. “PEMBATALAN PERKAWINAN YANG DALUWARSA MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DAN KHI (PUTUSAN NOMOR 406/PDT. G/2020/PA. BATG).” Reformasi Hukum Trisakti 4, no. 2 (2022): 357–70.
Wiwin, Wiwin. “Quo Vadis Perkawinan Beda Agama Di Indonesia,” 2023.
Wiwin, Wiwin, Auliah Ambarwati, and Nur Misyuari Maddolangeng. “Problematika Politik Hukum Batas Usia Perkawinan Di Indonesia,” 2024.
Wiwin, Wiwin, and Saharuddin Saharuddin. “Kedudukan Hukum Uang Panai’dalam Perkawinan Masyarakat Bugis-Makassar.” Jurnal Litigasi Amsir 12, no. 2 (2025): 182–87.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 QISTHOSIA : Jurnal Syariah dan Hukum
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Indonesia
