Sekolah Kebangsaan sebagai Proyek Kemanusiaan MBKM: Penguatan Literasi Digital dan Demokrasi Mahasiswa melalui Program Tular Nalar di Majene
DOI:
https://doi.org/10.46870/jam.v4i1.1528Abstract
ABSTRAK
Sekolah Kebangsaan merupakan program pembelajaran berbasis proyek yang bertujuan untuk meningkatkan literasi digital dan kesadaran demokrasi mahasiswa melalui keterlibatan aktif dalam isu-isu kebangsaan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Program Studi Tadris Bahasa Inggris STAIN Majene sebagai bagian dari mata kuliah Digital Literacy yang diprogram oleh mahasiswa semester 3 angkatan 2022. Kegiatan diawali dengan penyampaian materi oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Majene terkait tahapan pemilihan umum dan dinamika hoaks menjelang pemilu. Untuk mengevaluasi pemahaman peserta, panitia mengadakan kuis interaktif. Peserta dibagi menjadi 10 kelompok untuk mengikuti diskusi dan microteaching yang dipandu oleh fasilitator. Kegiatan ini diikuti oleh 127 peserta, terdiri dari 42 mahasiswa Tadris Bahasa Inggris, 35 Pendidikan Agama Islam, 23 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan 27 Bimbingan Konseling Pendidikan Islam. Setiap kelompok menunjukkan partisipasi aktif dalam memahami isu hoaks dan peran mereka sebagai pemilih cerdas. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai pertanyaan dan jawaban kritis yang diajukan oleh mahasiswa. Diskusi kelompok mendorong pemikiran kritis, sedangkan sesi microteaching memperkuat kemampuan menyampaikan kembali materi. Kegiatan ini memperlihatkan keterkaitan antara teori literasi digital dan praktik pemberdayaan mahasiswa melalui pendekatan partisipatif dan kolaboratif. Temuan kegiatan menunjukkan bahwa pelibatan mahasiswa lintas prodi dapat memperkuat pemahaman kolektif tentang literasi informasi dan membangun kesadaran kebangsaan. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pendidikan berbasis proyek mampu menciptakan ruang belajar yang bermakna dan relevan dengan konteks sosial.
Kata kunci: Sekolah Kebangsaan, Literasi Digital, Hoaks.